Senin, 07 Maret 2011

Kelahiran Padmasambhava


Para Buddha dan Bodhisattva dari seluruh zaman dan penjuru, perwujudan dari semua objek perlindungan, Padma Thotreng Tsal, lingkupilah semua makhluk dan diriku ini di dalam kasih sayangmu. Semoga setiap harapan kami terkabul dengan lembut. Memperkuat Dharma dan menambah keadaan mulia, agar kesadaran sejati segera akan dicapai.

Kelahiran Padmasambhava

                Kata padma berasal dari bahasa Sansekerta. Kata ini diadaptasi ke dalam bahasa Tibet, dan mempunyai arti bunga teratai. Sambhava artinya “lahir dari”. Nama Padmasambhava yang umum dikenal di Tibet adalah Pema Jungney, terjemahan dari bahasa Sansekerta, Padmakara, yang artinya, “berasal dari sekuntum teratai”.

                Pada saat Padmakara lahir dari sekuntum teratai, dan juga, pada saat dibawa pulang oleh raja Indrabhuti, di manapun beliau duduk, sekuntum bunga teratai seketika itu tumbuh mekar. Sehingga raja berseru, “ Anak ini sungguh-sungguh lahir dari teratai!” Karenanya beliau dikenal sebagai Padmakara.

                Nama ordinasinya adalah Shakya Senge. Belakangan, setelah menjadi ahli di bidang pengetahuan dan menjadi pemimpin dari lima ratus pandita besar, beliau dikenal sebagai Padmasambhava, Putra Teratai. Demikianlah, beliau benar-benar diberi nama selaras dengan cara beliau dilahirkan.

                Telah termasyur di mana-mana bahwa Guru Mulia ini lahir dari sekuntum bunga melalui cara yang dikenal sebagai kelahiran seketika. Kelahiran seketika dalam dirinya sendiri tidaklah luar biasa karena semua makhluk hidup lahir dengan satu dari empat cara kelahiran : lahir dari kandungan, lahir dari telur, lahir dari kelembaban, dan lahir seketika. Namun kelahiran Sang Guru adalah luar biasa dibandingkan kelahiran seketika biasa. Karena, kuntum teratai dari mana beliau lahir di tengah Danau Danakosha dilingkupi oleh sinar-sinar perpaduan Buddha Welas Asih Amitabha dan semua Buddha dari sepuluh penjuru.

Padmakara dinyatakan oleh Buddha Sakyamuni sendiri di dalam banyak sutra dan tantra. Jika semua ramalan itu hanya ditemukan di dalam tantra-tantra Nyingma, akan sulitlah bagi orang lain untuk meyakininya dengan sepenuh hati, jadi inilah kutipan dari Sutra Dewi tak Bernoda

Aktivitas semua yang berjaya dari sepuluh penjuru
Akan menyatu dalam satu bentuk tunggal
Seorang putra Buddha yang meraih pencapaian ajaib
Seorang guru yang mewujudkan semua aktivitas Buddha
Akan muncul di sebelah barat laut Uddiyana

Padmasambhava juga diramalkan di dalam Sutra Rahasia-rahasia Yang Tak Terbayangkan

             Suatu perwujudan dari para Buddha dari ketiga masa
Bersama dengan karya-karya agung di Zama Baik ini
Akan muncul sebagai seorang Vidyadhara
Di tengah sekuntum teratai ajaib

Tantra Samudera Perbuatan Ganas menyatakan : 

Seorang pemegang ajaran rahasia semua Buddha
Raja dari kemurkaan yang tak terhancurkan
Sebuah bentuk ajaib tanpa ayah dan ibu
Akan muncul sebagai seorang Vidyadhara
Di Danau Kosha di Uddiyana

Bagi orang-orang yang tidak dapat ditobatkan oleh seseorang yang lahir secara luar biasa, Padmasambhava menunjukkan dirinya dilahirkan dari kandungan. Dalam versi ini beliau dilahirkan sebagai putra Raja Mahusita dari Uddiyana dan diberi nama Danrakshita. Setelah dewasa beliau berkeinginan meninggalkan istana meninggalkan istana untuk mempraktekkan Dharma, akan tetapi orangtuanya tidak memperbolehkan beliau berbuat seperti ittu. Tak mampu mencari jalan lain, ia melihat bahwa beliau hanya bisa pergi dengan cara melakukan perbuatan jahat. Ia membunuh salah seorang anak raja dan karenanya dibuang sebagai orang hukuman. Setelah mendapatkan ordinasi di bawah pandita Shakyabodhi, ia diberi nama Shakya Senge.

Yang manapun kejadiannya, Guru Padma bukanlah seorang manusia materi, bukanlah seorang yang biasa. Kita harus memahami bahwa semua contoh tindakan dan hidupnya merupakan peragaan gaib yang dimaksudkan untuk membuat orang bertobat sesuai dengan kecenderungannya masing-masing. Dengan menganggap beliau sebagai manusia normal, kita akan gagal memahami, bahkan sebagian kecil saja, kualitas-kualitas pencerahan beliau.