Vajrakilaya adalah yidam utama ( Dewa Pelindung) dalam aliran Nyingma. Beliau memiliki tiga wajah dan enam tangan. Dua tangan kanannya masing-masing memegang vajra bercabang lima dan Sembilan; dua tangan kirinya masing-masing memegang kobaran api dan trisula. Tangannya yang lain memegang Phurba ( untuk menghancurkan tiga racun batin – kedengkian, nafsu, dan kebodohan ). Vajrakilaya mewakili aspek aktivitas dan pasangannya mewakili aspek kebijaksanaan – yang bersama-sama mereka menyimbolkan kegiatan welas asih. Wujud yang mereka ambil, baik pria maupun wanita, melambangkan kemenangan mereka atas delusi.
Praktek Vajrakilaya merupakan salah satu ajaran inti dalam tradisi Vajrayana Tibet. Heruka Vajrakilaya murka adalah yidam utama yang membentuk aktivitas pencerahan semua Buddha, yang bermanifestasi dalam wujud murka namun penuh welas asih untuk melenyapkan delusi dan segala hal negatif yang muncul sebagai halangan atau rintangan dalam berlatih dharma. Praktek Vajrakilaya sangat terkenal di kalangan Buddhisme Tibet sebagai praktek yang paling ampuh dalam melenyapkan rintangan, mengubah kekuatan jahat menjadi kasih sayang, dan memurnikan kekotoran dalam spiritual pada masa sekarang.
Manfaat puja dan latihan Vajrakilaya:
Melenyapkan rintangan-rintangan terutama dimasa Kalpa Gelap ini dimana para praktisi menghadapi banyak rintangan. Rintangan-rintangan ini disebabkan oleh karma masa lalu atau tercipta dari keadaan sementara. Manifestasi dari ketiga racun berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan rintangan-rintangan pada tingkatan sebelah luar, dalam dan rahasia. Rintangan sebelah luar adalah kondisi-kondisi eksternal. Rintangan sebelah dalam adalah ketidak seimbangan di dalam energi dan saluran-salurannya. Rintangan rahasia adalah rintangan bagi samadhi yang disebabkan oleh kemelekatan dualistik. Ada banyak tipe yang berbeda dari setiap rintangan, namun semuanya dapat diatasi dengan menjalankan latihan Vajrakilaya secara rajin dan dengan motivasi yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar